EKSPOR
Ekspor adalah proses transportasi barang atau komoditas dari suatu negara ke negara lain.[1] Proses ini seringkali digunakan oleh perusahaan dengan skala bisnis kecil sampai menengah sebagai strategi utama untuk bersaing di tingkat internasional.[2] Strategi ekspor digunakan karena risiko lebih rendah, modal lebih kecil dan lebih mudah bila dibandingkan dengan strategi lainnya. [2] Strategi lainnya misalnya franchise dan akuisisi.
Selain kontribusinya terhadap pertumbuhan kesempatan kerja dan sebagai salah satu sumber penting pendapatan, UKM di Indonesia juga sangat diharapkan karena memang mempunyai potensi besar sebagai salah satu sumber penting perkembangan (diversifikasi) dan pertumbuhan X, khususnya X manufaktur. Kemampuan UKM Indonesia untuk merealisasikan potensi X-nya ditentukan oleh suatu kombinasi dari sejumlah faktor-faktor keunggulan relatif yang dimiliki UKM Indonesia atas pesaing-pesaingnya, baik dari dalam maupun luar negeri. Dalam konteks ekonomi/ perdagangan internasional, pengertian dari keunggulan relatif dapat didekati dengan keunggulan komperatif . keunggulan komporatif yang dimiliki Uk Indonesia terutama sifatnya yang padat karya (dan Indonesia memiliki jumlah L yang besar), keterampilan “Tradisional“ yang dimiliki pengusaha kecil (dan pekerja-pekerja) dalam mambuat produk terutama barang-barang kerajinan (yang merupakan keterampilan masyarakat yang sudah dimiliki lama dari generasi ke generasi), dan bahan baku yang berlimpah (khususnya produk berbasis pertanian). Sayangnya Uk di Indonesia relatif masih lemah terutama dalam SDM di banding manajemen, pemasaran, proses produksi yang modern atau lebih maju (diluar produksi secara tradisional), inovasi dan penguasaan teknologi.
Hasil SUSI 2000, memberikan fakta empiris
mengenai banyaknya usaha tidak berbadan hukum yang melakukan X (secara langsung
maupun tidak langsung lewat perantara seperti pedagang, perusahaan perdagangan
atau trading houses). Dari survei ini ada dua hal yang menarik. Pertama, dari
14.948 unit yang melakukan penjualan kepasar luar negri sebagian besar adalah
dari kategori IK (13.191 unit), pola distribusi ini memberi suatu indikasi
bahwa Ik lebih berorientasi X dibnbandingkan IMI. Hal kedua yang menarik adalah
bahwa dari 20.454 unit yang melakukan X, tidak semuanya menjual 100% dari
produk mereka ke pasar luar negri. Ada yang mengekspor sebagian kecil saja dari
produk mereka dan sisanya dijual ke pasar domestik.
Hasil SUSI 2000 juga memberikan informasi
mengenai distribusi dari 20.454 unit yang melakukan X menurut wilayah. Sebagian
besar terdapat di jawa dan Bali, seperti yang di bahas sebelumnya erat
kaitannya dengan kenyataan bahwa populoasi dari Uk di Indonesia terkonsentrasi
di Jawa dan Bali. Hal yang menarik dari data ini bahwa tidak ada satu unit pun
di kalimantan dan maluku serta Irian jaya yang melakukan X. Hal ini memberi
kesan UK di kawasan Barat lebih maju dan lebih berorientasi ekspor dibandingkan
rekannya dikawasan Timur (kecuali sulawesi dan nusa tenggara yang jumlahnya
relatif kecil).
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar