Minggu, 15 Oktober 2017

Perilaku etika dalam Bisnis

Etika bisnis adalah perilaku etis atau tidak etis yang dilakukan oleh pimpinan, manajer, karyawan, agen, atau perwakilan suatu perusahaan , Etika bisnis merupakan penerapan tanggung jawab sosial suatu bisnis yang timbul dari dalam perusahaan itu sendiri. Kebijakan perusahaan yang memberikan perhatian serius pada nilai-nilai etika akan mencitrakan bahwa manajemen mendukung perilaku etis dalam perusahaan. Kebijakan tersebut biasanya secara formal didokumentasikan dalam bentuk Kode Etik (Code of Conduct). Maka dapat disimpulkan bahwa etika bisnis adalah cara-cara untuk melakukan kegiatan bisnis
1.     LINGKUNGAN BISNIS YANG MEMPENGARUHI PERILAKU ETIKA
·        Lingkungan internal
Lingkungan yang berada didalam organisasi bisnis tersebut yang mempengaruhi segala sesuatu yang terjadi pada organisasi bisnis tersebut baik itu bersifat etis atau tidak etis.

·        Lingkungan eksternal

Lingkungan yang berada diluar organisasi bisnis yang dapat pula mempengaruhi segala bentuk perilaku yang tidak dapat dikendalikan oleh para pelaku bisnis baik itu bersifat etis maupun tidak etis

2.     KESALING- TERGANTUNGAN ANTARA BISNIS DAN MASYARAKAT
Dalam berbisnis saling ketergantungan antara masyarakat dan bisnis itu sendiri sangatlah penting sebab bisnis melitbatkan ekonomi dengan banyak kelompok yang ada dimasyarakat. Etika bisnis merupakan penerapan tanggung jawab social suatu bisnis yang timbul dari Dalam perusahaan atau organisasi bisnis itu sendiri,
Bisnis selalu berhubungan dengan masalah-masalah etis Dalam melakukan kegiatan sehari-hari, bisnis dengan masyarakat umum juga memiliki etika pergaulan yaitu etika pergaulan bisnis dapat meliputi beberapa hal antara lain adalah

a.      Hubungan antara bisnis dengan konsumen
Hubungan bisnis dengan konsumen adalah hubungan yang paling banyak dilakukan. Oleh karen itu pebisnis haruslah menjaga etika pergaulannya secara baik.
b.     Hubungan etika pergaulan dengan karyawan
Hubungan etika pergaulan dengan karyawan merupakan hal yang penting sebab sebagai manajer atau pihak yang mempunyai bisnis haruslah menjaga hubungan pergaulannya agar terlaksananya bisnis yang dilakukan oleh perusahaan atau organisasi bisnis

c.      Hubungan antara rekan bisnis
Hubungan ini merupakan hubungan antar perusahaan atau organisasi bisnis lain yang ada terdapat diruang lingkup bisnis perusahaan atau orgasnisasi bisnis tersebut.

3.     Kepedulian Pelaku Bisnis Terhadap Etika
Didalam menjalankan Bisnis Pelaku bisnis dituntut untuk peduli pada keadaan masyarakt, bukan hanya Dalam bentuk materi dengan jalan memberikan bantuan, melainkan lebih kompleks lagi. Pelaku bisnis seharusnya mengembangkan dan memanifestasikan sikap tanggung jawab terhadap masyarakat sekitarnya. Tanggung jawab social bisa berupa kepedulian terhadapt Pendidikan, kesehata, dan pemberian keterampilan.
Pebisnis seharusnya tidak mengekploitasi keuntungan sebanyak mungkin, pebisnis seharusnya mempunyai etika Dalam bertindak menggunakan sumberdaya baik itu sumber daya manusia atau sumber daya alam.
Dalam menciptakan etika bisnis, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain ialah:
1.     Pengendalian diri.
2.     Pengembangan tanggung jawab sosial (social responsibility).
3.     Mempertahankan jati diri dan tidak mudah untuk terombang-ambing oleh pesatnya perkembangan informasi dan teknologi.
4.     Menciptakan persaingan yang sehat.
5.     Menerapkan konsep “pembangunan berkelanjutan”
6.     Menghindari sifat 5K (Katabelece, Kongkalikong, Koneksi, Kolusi dan Komisi).
7.     Mampu menyatakan yang benar itu benar.
8.     Menumbuhkan sikap saling percaya antara golongan pengusaha kuat dan golongan pengusaha kebawah.
9.     Konsekuen dan konsisten dengan aturan main yang telah disepakati bersama.
10. Menumbuhkembangkan kesadaran dan rasa memiliki terhadap apa yang telah disepakati.
Perusahaan adalah bagian dari masyarakat yang perlu memperhatikan kepentingan masyarakat.

4.     Perkembangan Dalam Etika Bisnis
1.      Situasi Dahulu
Pada awal sejarah filsafat, Plato, Aristoteles, dan filsuf-filsuf Yunani lain menyelidiki bagaimana sebaiknya mengatur kehidupan manusia bersama dalam negara dan membahas bagaimana kehidupan ekonomi dan kegiatan niaga harus diatur.
2.      Masa Peralihan:
Tahun 1960-an ditandai pemberontakan terhadap kuasa dan otoritas di Amerika Serikat (AS), revolusi mahasiswa (di ibukota Perancis), penolakan terhadap establishment (kemapanan). Hal ini memberi perhatian pada dunia pendidikan khususnya manajemen, yaitu dengan menambahkan mata kuliah baru dalam kurikulum dengan nama Business and Society. Topik yang paling sering dibahas adalah corporate social responsibility.
3.      Etika Bisnis Lahir di AS:
Tahun 1970-an sejumlah filsuf mulai terlibat dalam memikirkan masalah-masalah etis di sekitar bisnis dan etika bisnis dianggap sebagai suatu tanggapan tepat atas krisis moral yang sedang meliputi dunia bisnis di AS.
4.      Etika Bisnis Meluas ke Eropa:
Tahun1980-an di Eropa Barat, etika bisnis sebagai ilmu baru mulai berkembang kira-kira 10 tahun kemudian. Terdapat forum pertemuan antara akademisi dari universitas serta sekolah bisnis yang disebut European Business Ethics Network (EBEN).
5.      Etika Bisnis menjadi Fenomena Global:
 Tahun 1990-an tidak terbatas lagi pada dunia Barat. Etika bisnis sudah dikembangkan di seluruh dunia. Telah didirikan International Society for Business, Economics, and Ethics (ISBEE) pada 25-28 Juli 1996 di Tokyo
5.     Etika Bisnis Dalam Akuntansi
Seorang akuntan di Indonesia dalam menjalankan profesinya diatur oleh suatu kode etika prosesi dengan nama kode etik Ikatan Akuntansi Indonesia. Kode etika itu merupakan tatanan etika dan prinsip moral yang memberikan pedoman kepada akuntan untuk berhubungan dengan klien, sesama anggota profesi.

Dalam menciptakan etika bisnis,  Dalimunthe (2004) menganjurkan untuk memperhatikan hal sebagai berikut :

1.     Pengendalian Diri
Artinya, pelaku-pelaku bisnis mampu mengendalikan diri mereka masing-masing untuk tidak memperoleh apapun dari siapapun dan dalam bentuk apapun. Disamping itu, pelaku bisnis sendiri tidak mendapatkan keuntungan dengan jalan main curang atau memakan pihak lain dengan menggunakan keuntungan tersebut. Walau keuntungan yang diperoleh merupakan hak bagi pelaku bisnis, tetapi penggunaannya juga harus memperhatikan kondisi masyarakat sekitarnya. Inilah etika bisnis yang “etik”.

2.     Pengembangan Tanggung Jawab Sosial (Social Responsibility)
Pelaku bisnis disini dituntut untuk peduli dengan keadaan masyarakat, bukan hanya dalam bentuk “uang” dengan jalan memberikan sumbangan, melainkan lebih kompleks lagi.

3.     Mempertahankan Jati Diri
Mempertahankan jati diri dan tidak mudah untuk terombang-ambing oleh  pesatnya perkembangan informasi dan teknologi adalah salah satu usaha menciptakan etika bisnis.  Namun demikian bukan berarti etika bisnis anti perkembangan informasi dan teknologi, tetapi informasi dan teknologi itu harus dimanfaatkan untuk meningkatkan kepedulian bagi golongan yang lemah dan tidak kehilangan budaya yang dimiliki akibat adanya tranformasi informasi dan teknologi.

4.     Menciptakan Persaingan yang Sehat
Persaingan dalam dunia bisnis perlu untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas, tetapi persaingan tersebut tidak mematikan yang lemah, dan sebaliknya harus terdapat jalinan yang erat antara pelaku bisnis besar dan golongan menengah kebawah, sehingga dengan perkembangannya perusahaan besar mampu memberikan  spread effect terhadap perkembangan sekitarnya. Untuk itu dalam menciptakan persaingan perlu ada kekuatan-kekuatan yang seimbang dalam dunia bisnis tersebut.

5.     Menerapkan Konsep “Pembangunan Berkelanjutan”
Dunia bisnis seharusnya tidak memikirkan keuntungan hanya pada saat sekarang, tetapi perlu memikirkan bagaimana dengan keadaan dimasa datang.

6.     Menghindari Sifat 5K (Katabelece, Kongkalikong, Koneksi,Kolusi dan komisi)
Jika pelaku bisnis sudah mampu menghindari sikap seperti ini, kita yakin tidak akan terjadi lagi apa yang dinamakan dengan korupsi, manipulasi dan segala bentuk permainan curang dalam dunia bisnis ataupun berbagai kasus yang mencemarkan nama bangsa dan negara.

7.     Mampu Menyatakan yang Benar itu Benar
Artinya, kalau pelaku bisnis itu memang tidak wajar untuk menerima kredit  (sebagai contoh) karena persyaratan tidak bisa dipenuhi, jangan menggunakan “katabelece” dari “koneksi” serta melakukan “kongkalikong” dengan data yang salah. Juga jangan memaksa diri untuk mengadakan “kolusi” serta memberikan “komisi” kepada pihak yang terkait.

8.     Menumbuhkan Sikap Saling Percaya antar Golongan Pengusaha
Untuk menciptakan kondisi bisnis yang “kondusif” harus ada sikap saling percaya (trust) antara golongan pengusaha kuat dengan golongan pengusaha lemah, sehingga pengusaha lemah mampu berkembang bersama dengan pengusaha lainnya yang sudah besar dan mapan. Yang selama ini kepercayaan itu hanya ada antara pihak golongan kuat, saat sekarang sudah waktunya memberikan kesempatan kepada pihak menengah untuk berkembang dan berkiprah dalam dunia bisnis.

9.     Konsekuen dan Konsisten dengan Aturan main Bersama
Semua konsep etika bisnis yang telah ditentukan tidak akan dapat terlaksana apabila setiap orang tidak mau konsekuen dan konsisten dengan etika tersebut. Mengapa? Seandainya semua ketika bisnis telah disepakati, sementara ada “oknum”, baik pengusaha sendiri maupun pihak yang lain mencoba untuk melakukan “kecurangan” demi kepentingan pribadi, jelas semua konsep etika bisnis itu akan “gugur” satu demi satu.

10. Memelihara Kesepakatan
Memelihara kesepakatan atau menumbuh kembangkan Kesadaran dan rasa Memiliki terhadap apa yang telah disepakati adalah salah satu usaha menciptakan etika bisnis. Jika etika ini telah dimiliki oleh semua pihak, jelas semua memberikan suatu ketentraman dan kenyamanan dalam berbisnis.

Sumber:


Sabtu, 07 Oktober 2017

Five possitions in company and explainations


  • Chive Executive manager ( CEO )

Chief executive officer is the latest in the post of highest company, Chief executive officer in charge of the duties of the operationalization of daily until the action required in a move the business. The role of ceo it is crucial .He was a leaders responsible for failure or success a company .Operation , marketing , strategy , funding , the creation of corporate culture , human resources , the recruitment of labor , the termination of employment , sales , public relations , and so on .All matters the generally handled by a ceo .

  • General manager

General manager is managers who have responsibility to the entire parts of or functional in a company or organization .General manager of preside over some units of the field of function work who presides over some or all of the functional manager .General manager of task was to make the decision and the responsibility for the company and the achievement of the aims as the controller all duties and the functions in the company .

  • Manager
Manager are the one who has experience , their knowledge and skills good recognized by the organization to can lead , manage , control , set and to develop organization in order to achieve its objectives .Or definition manager the other is someone who could lead others and capable of responsible for activity or the job .

  • Supervisor
Supervisor is the office in structure of a corporation who has the power and the authority to of issuing command to colleagues inferiors under direction their superior office , supervisor must be responsible in ensuring that all the work carried out and all production processes run smoothly as monitoring production , pengawasah servants of , do instruction work , responsible security , safety or health threatened .He is able to cooperate with superior company or with inferiors from happening conflict

  • Staff

Staff is experts responsible to provide consideration and advice to leader in accordance with their skills. Staff is the lowest level in the organizational structure, and has limited work function. Staff is the executor of a limited work structure, with limited authority and responsibility, The provision of these services or goods would not be achieved and implemented if there is no staff or staff of which there is no functioning properly